Karya Tulis Ilmiah
Asuhan Keperawatan Pemberian Asi Ekslusif pada Ibu Bekerja di Klinik Pratama Badan Kepegawaian Negara
Keberhasilan dari pembangunan kesehatan dapat dilihat dari berbagai
indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai
evaluasi keberhasilan pelaksanaan program. Indikator untuk menilai derajat
kesehatan tersebut yaitu dapat dilihat dari mortilitas, status gizi dan morbiditas.
Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia masih merupakan masalah besar
bagi bangsa.
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan pertama dan utama bagi bayi. ASI
merupakan nutrisi ideal yang sangat bermanfaat untuk kesehatan bayi karena
mangandung zat perlingdungan terhadap berbagai penyakit. Nilai gizi dalam
ASI lebih besar dengan susu formula karena di dalam ASI mengandung lemak,
karbohidrat, protein dan air dalam jumlah yang tepat untuk pencernaan,
pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Perkembangan otak anak sekitar
delapan puluh persen dimulai sejak dalam kandungan sampai usia tiga tahun
yang dikenal dengan periode emas. Kandungan nutrisi yang ada dalam ASI
memiliki keunggulan yang tidak dapat ditiru oleh susu formula.
World Health Organization (WHO), merekomendasikan bayi mendapat
ASI ekslusif, yaitu memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan
dan minuman tambahan lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur enam
bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI
ekslusif selesai pemberian ASI dihentikan, akan tetapi ASI tetap diberikan
sampai bayi berusia dua tahun.